LP – KPK.COM — KAMPAR. Warga Desa Bukit Sembilan di hebohkan dengan adanya insiden pengeroyokan.
Korban atas nama SUGI HARTONO mengalami trauma yang sangat mendalam atas kasus yang menimpa dirinya.Maka korban meminta bantuan kepada awak media ST SUGI PRAMONO sekaligus sebagai KETUA UMUM PPRI ( PERKUMPULAN PEMIMPIN REDAKSI SELURUH INDONESIA ),agar permasalahan ini cepat selesai.
Awal cerita pada tanggal 6 November 2024, kprban sedang berada di rumahnya dalam keadaan sakit,sekitar pukul 09 datanglah KOMARI dan langsung bertanya kepada korban ” kamu kan yang mencuri buah kelapa sawit, korban menjawab saya tidak mencuri, apalagi saya lagi sakit jawabnya.
Dan akhirnya komari pulang,setelah itu datang lagi atas nama SAMSI,juga menanyakan hal yang sama,tapi korban tetap menjawab dengan apa adanya,karena emang tidak mencuri.kemudian samsi pun pergi.
Sore harinya datang lagi ke rumah korban,tapi sekarang yang datang atas nama EMBOT, lalu memaksa korban untuk mengikuti embot,setelah sampai di POS PT AO,sudah ada yang menunggu yaitu KOMARI,HENDRA,DOLI. masih pertanyaan yang sama,dan korban juga tetap merasa tidak mencuri,akhirnya terjadilah inseden pemukulan,pelaku pemukulan adalah KOMARI,HENDRA,DOLI dan EMBOT.
Tapi sangat di sayangkan ternyata yang bernama HENDRA adalah BABINSA di desa tersebut, dimanakah marwah seorang TNI, yang seharusnya bisa mengayomi masyarakat justru berbuat arogan terhadap warganya.dan KOMARI juga sebagai adik ipar KEPALA DESA, jadi sangat mencoreng nama baik desa.
” Pada tanggal 8 November 2024 korban ( Sugi Hartono ) membuat laporan sekaligus visum di POLRES KAMPAR RIAU.
Dan sampai saat ini tanggal 30 November belom ada pemanggilan kepada pelaku pengeroyokan dan sampai saat ini masih bebas berkeliaran, hasil visum pun sampai saat ini juga belom keluar ” ( ada apa )??
Harapan kita semua,semoga KAPOLRES KAMPAR, KAPOLDA RIAU bisa bergerak cepat untuk menangani kasus ini, semoga ke depannya tidak ada lagi yang main hakim sendiri.
( SUTAN SUGI PRAMONO ).